Keefektifan Bahasa

[Tulisan ini pertama kali dimuat di Harian Kompas pada 18 Juni 2016]

Sering dilontarkan, seolah-olah sampah (dan barangkali memang sampah, pembaca yang budiman), gagasan bahwa bahasa Indonesia ini kurang efektif. Tidak jarang pula, para pembela bahasa yang disisipkan istilah-istilah atau frase-frase berbahasa asing—terutama dari bahasa Inggris—yang mengedepankan ide ini. Menurut mereka, lebih efektif rental motor daripadamenyewanya atau dipersewakannya. Terkadang, kata mereka juga, istilah, frase, dan pembentukan kalimat dalam bahasa Indonesia jadi terlampau panjang dan bahkan rumit supaya dapat diberi penilaian ”kurang efektif”. Barangkali susah dipercaya, tapi golongan ini sesekali sampai menghitung jumlah huruf atau kata demi mencoba menggarisbawahi bahwa pendapat merekalah yang lebih afdal. Toh, reserved lebih sedikit jumlah hurufnya dibandingkan dengan sudah dipesan, tapi sama jumlahnya dengan terpesan.

Lanjut membaca