Kunci Inggris

[Tulisan ini pertama kali dimuat di Harian Kompas pada 13 September, 2014.]

KUNCI inggris bukan saja alat kecil untuk membuka atau mengancing pintu atau peti buatan Inggris, melainkan juga ”kunci yang dapat disetel untuk mengepaskan kepala baut atau mur”, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ketika kali pertama saya mendengar ayah mertua saya menyebut alat berguna ini kunci inggris, saya agak kaget karena saya berpikir ini adalah perkakas yang berasal dari tanah air saya, Swedia. Rasa nasionalisme di dalam dada ingin memprotes, tetapi akal sempat mengalahkan lidah kala itu. Untung saja, karena ternyata tidak semudah yang saya kira.

Prototipe pertama alat ini memang ditemukan oleh seorang insinyur Inggris bernama Richard Clyburn pada revolusi industrialisasi (tahun 1842) dan keadaan ini tentu mendukung penyebutan kunci inggris.Dan terbukti, bukan saja orang Indonesia yang menggunakan istilah kunci inggris, tetapi begitu pula halnya dengan, antara lain, orang Spanyol, Italia, dan Perancis. Namun, hampir 50 tahun setelah penemuan Clyburn, pada tahun 1891 seorang berkebangsaan Swedia bernama Johan Petter Johansson berhasil mematenkan hasil keinsinyurannya yang merupakan perkembangan dari karya Clyburn. Sampai saat ini paten Swedia ini yang jadi dasar setiap kunci inggris modern. Oleh karena itu, dalam bahasa Denmark alat ini masih disebut svensknøgle dan dalam bahasa Rusia disebut sjvedik. Kedua kata ini berarti kunci swedia dan si swedia kecil masing-masing. Adapun beberapa bahasa yang mencatat istilah kunci perancis di dalam kamus-kamus mereka antara lain Slovakia, Slovenia, dan Iran, tetapi saya belum sempat memahami alasannya untuk hal ini. Anehnya, orang Perancis sendiri menyebutnya kunci inggris seperti kita lihat di atas tadi. Dan orang Inggris, di pihak lain, menyebutnya adjustable spanner atau adjustable wrench.

Kembali ke Kamus Besar Bahasa Indonesia dan kata kunci tadi. Salah satu arti kunci memang ’alat yang digunakan untuk membuka dan memasang sekrup dsb’, jadi tidak aneh kalau perkakas yang sedang kami bahas di sini disebut kunci. Namun, yang pada awalnya kelihatan sedikit aneh bagi saya adalah bahwa kata kunci dalam bahasa Indonesia dipakai baik untuk alat pengunci maupun alat yang dikunci. Dengan menggunakan kata-kata KBBI, kunci dipakai baik untuk alat yang dibuat dari logam untuk membuka atau mengancing pintu dengan cara memasukkannya ke dalam lubang yang ada pada induk kunci maupun pengancing pintu, peti, dsb yang terpasang pada pintu, peti, dsb. Aneh, bukan, bahwa kata yang sama dipakai untuk kedua benda ini yang memiliki rupa dan fungsi yang cukup berbeda? Hanya saja, kalau KBBI dibaca dengan sedikit lebih cermat, maka akan kelihatan bahwa kunci sebaiknya tidak dipakai sembarangan begitu, selain dalam percakapan sehari-hari. Dalam bahasa tertulis atau resmi, sebaiknya kita menyebut kedua objek ini anak kunci dan induk kunci masing-masing. Dengan demikian, kesalahpahaman bisa dihindari.

Berbalik lagi pada perkakas dengan asal berganda itu. Belum lama lagi, saya akan perlu meminjam kunci inggris ayah mertua lagi; pintu geser di rumah pasti perlu disetel dan untuk itu dibutuhkan kunci inggris yang kukuh. Apakah sebaiknya saya minta dipinjamkan kunci swedia saja? Tidak, meski tergoda oleh rasa nasionalisme tadi, lebih baik Kamus Besar Bahasa Indonesia dijadikan kriteria utama dalam pemilihan kata.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *