Pramugari

[Tulisan ini pertama kali dimuat di Harian Kompas pada 30 Juni, 2020

Seseorang yang belum saya kenal menyeru di media sosial: “Mas André, tolong bantu lacak asal kata pramugari/pramugara.” Secara instingtif, saya langsung menduga bahwa pramugari ini berasal dari bahasa Sanskerta, terdiri dari pramu dan gari. Ternyata, si penyeru memiliki garizah yang sama. Dia lanjutkan: “Arti gari itu ‘borgol’ atau ‘belenggu tangan’. Kok begitu disambung (pramu dan gari yang dikiranya adalah asal-usul pramugari) jadi elok banget?” Tanyaan yang masuk akal, saya kira.

Bahasa Indonesia mengenal sejumlah kata yang berawalan pramu, pramudapur (‘karyawan yg melaksanakan bermacam-macam tugas yg berhubungan dng pelayanan peralatan makanan’), pramuniaga (‘karyawan perusahaan dagang yg bertugas melayani konsumen; pelayan toko’) dan pramugolf (‘orang yg pekerjaannya mengikuti dan membantu pegolf untuk memunguti bola, membawakan peralatan olahraga golf, dsb di lapangan golf; kedi’). KBBI juga menjelaskan awalan pramusendiri sebagai: ‘bentuk terikat yg bekerja di bidang jasa’. Dengan definisi ini, terasa wajar kami menduga bahwa pramu- ini yang berperan aktif dalam bagian awal pramugari. Hanya saja, tidak cocok dengan gari, borgol.

    Lantas, apa gari atau gara ini? Awalnya, saya mencari-cari dengan dugaan ini adalah bahasa Sanskerta, kemudian Jawa (Kuno) dan terakhir Melayu, tapi saya tidak menemukan yang terasa pas. Dalam karya Russell Jones, Loan-Words in Indonesian and Malay (2007), terdapat sejumlah kata berawalan pramu- dan semuanya dikatakan terdiri dari pramu dan satu kata lagi, seperti pramubakti, pramuwisata dan pramusahwat. Kata terakhir ini-diartikan sebagai pelacur-malah tak tersua di KBBI. Jones tidak mencantumkan pramugari; juga tak menjelaskan arti dan asal awalan pramu-

    Kemudian saya teringat buku James Sneddon, The Indonesian Language: It’s history and role in modern society (2003). Berhubungan dengan pramugari saya menemukan poin yang mengejutkan. Sneddon mengatakan bahwa awalan seperti tuna-, swa-, pra- dan antarmerupakan “pinjaman baru” dari bahasa Sanskerta. Walau juga terdapat dalam beberapa kata kuno, kebanyakan bentuk yang menggunakan awalan-awalan ini hasil pinjaman dan pembentukan dalam zaman modern. Nah, khusus mengenai pramugari, Sneddon mengatakan bahwa terdapat beberapa pendapat yang berbeda ihwal kata ini. Dia menarik kesimpulan bahwa asalnya adalah mugari yang ada lema bahasa Jawa Kuno dengan arti kira-kira ‘pengelolaan urusan’. Meski begitu, katanya, pramugari zaman sekarang paling sering diartikan sebagai kata yang terdiri dari pramu dan gari (yang rupanya tak memiliki arti tersendiri). Ini, menurut Sneddon, adalah inovasi kebahasaan, dan melalui ‘analisis palsu’ telah terciptakan lema-lema baru seperti pramuniaga dan pramuwisma. Jika penguraian Sneddon ini benar, maka KBBI, Jones dan kebanyakan pemakai bahasa Indonesia keliru mengenai kata pramugari

   Kembali sebentar ke KBBI, karena di sana saya menemukan suatu hal yang menggelikan hati: pramutamu,‘petugas kantor bagian depan hotel yg tugas utamanya mengantarkan tamu ke kamar’. Jika kita menerima pramu- sebagai awalan, ini masuk akal. Nah, lihat lema di atasnya:pramutama. Apa itu? Itu ‘kepala pramutamu’. Pramutama mengepalai para pramutamu, sebab ia pramutamu utama. Jadi ingat kuku kaki kakekku… 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *