[Tulisan ini pertama kali dimuat di Harian Kompas pada tanggal 23 Juni 2006]
Tanpa malu-malu saya menobatkan diri sebagai ahli bahasa Swendonesia, yaitu perpaduan manis antara bahasa Swedia dan bahasa Indonesia. Keahlian ini akhir-akhir ini semakin nyata setelah seorang ahli bahasa Indonesia memeriksa, mencoret, dan mengirim kembali naskah Kamus Swedia-Indonesia yang saya susun. Ia tak bosan-bosan memperbaiki bahasa Swendonesia saya dan mengubahnya menjadi bahasa Indonesia yang (lebih) baik dan benar.