Welkam Dring

[Tulisan ini pertama kali dimuat di Harian Kompas pada 12 November, 2016]

Sekitar dua belas tahun yang lampau, koran ini memuat tulisan saya berjudul “Pakai Kes apa Kad?” Di dalamnya, saya antara lain membahas kosa kata asing yang semakin sering masuk ke dalam Bahasa Indonesia. Judulnya sendiri merupakan pertanyaanyang dilontarkan seorang petugas hotel yang berniat bertanya apakah saya mau membayar pakai kes apa kad. Sesungguhnya, dibutuhkan beberapa saat dan bantuan dari sang istri sebelum orang kampung seperti saya mengerti bahwa kes itu adalah uang tunai, sedangkan kad adalah kartu. Ketika itu, situasinya saya anggap lucu dan geli. Kini, saya termasuk orang yang agak terperanjat menyadari bahwa kes sudah jadi lema resmi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi terbaru, walau masih ditandai cak (yaitu merupakan “kata ragam cakapan”). Kata lain, yang juga diberi label cak tapi tetap sudah masuh kamus akbar ini adalah skedul (daftar perincian waktu yang direncanakan; jadwal) dan kensel (hapus, batal, tunda).

Lanjut membaca