Jeruk Bali

[Tulisan ini pertama kali dimuat di Harian Kompas pada 26 Mei, 2020

Belum lama ini saya mendapatkan jeruk bali di Swedia, seolah-olah kejatuhan durian. Saya pun bergegas-gegas pulang dan menjelaskan kepada anak-anak bahwa buah ini adalah jeruk bali, bukan jeruk Bali apalagi Jeruk Bali. Mereka kelihatan bingung. Saya lanjutkan: Ya, sama seperti bahwa di kota eyang dan kakung tidak pernah ada sate Blora melainkan hanya sate blora. Mereka kelihatan lebih bingung lagi.

Lanjut membaca