Swafoto dan Dirian

[Tulisan ini pertama kali dimuat di Harian Kompas pada 20 Desember 2014.]

Jikalau pembaca yang budiman berkunjung ke Borobodur atau Prambanan sepuluh tahun yang lalu, pembaca bakal melihat wisatawan yang sibuk mencermati relief-relief kuno dan dengan teliti mendengarkan ilmu dan pengetahuan yang keluar dari mulut-mulut para pemandu, guru dan mahaguru. Rasa ketakjuban mengalami secara langsung kedua keajaiban kebudayaan Nusantara ini terasa sangat kental. Ada rasa bangga bercampur dengan keheranan. Tercenganglah, para wisatawan tadi. Dan wajarlah, hal tersebut.

Lanjut membaca