PEKAN lalu Ayatrohaédi menyuguhkan uraian menarik di forum ini mengenai mufrad dan jamak. Ditunjukkannya bahwa kosakata yang berasal dari luar Nusantara sering keliru digunakan dalam bahasa (di) Indonesia. Salah satu contoh ialah ucapan “semoga arwah almarhum diterima di sisi Tuhan”. Di sini digunakan bentuk jamak, seolah-olah sang mendiang memiliki lebih dari satu jiwa. Sebaliknya, dapat kita catat bentuk mufrad, yaitu ruh, terkadang diulang dalam bentuk ruh-ruh untuk menyatakan jamak.
Dia Salat?
1